Perkembangan teknologi informasi terkini telah mampu membantu untuk merealisasikan suatu sistem yang terpadu sehingga mendorong perusahaan untuk melakukan efisiensi biaya dalam ruang lingkup yang lebih luas. Hal inilah yang melatarbelakangi lahirnya konsep Supply Chain Management (SCM).
SCM adalah suatu konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan. Dalam hal ini konsep SCM cocok diterapkan pada masa sekarang,karena sistem ini memiliki kelebihan dimanamampu me-manage aliran barang atau produk dalamsuatu rantai supply. Dalam hal ini, model SCMmengaplikasikan bagaimana suatu jaringan kegiatanproduksi dan distribusi dari suatu perusahaan dapatbekerja bersama-sama untuk memenuhi tuntutankonsumen.
Sudah selayaknya jika SKK Hulu Migas juga menerapkan konsep SCM ini dalam jaringan perusahaan atau organisasi khususnya dalam sektor Hulu Migas. Adanya Supply Chain Management dalam perusahaan seperti pada sektor Hulu SKK Migas dimungkinkan untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam proses eksplorasi minyak mentah, pemenuhan pesanan customer yang menggunakan minyak mentah (crude oil) dan gas, serta proses distribusi minyak mentah dan gas tersebut.
Gambaran SCM secara umum
(Sumber : http://hari-cio-8a.blog.ugm.ac.id/2013/04/13/scm/)
Apa itu Supply Chain di sektor Hulu Migas?
Secara umum Supply Chain atau rantai suplai dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada konsumen akhir. Dari definisi ini, maka suatu Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.
Secara umum Supply Chain juga terdiri dari perusahaan yang mengangkut bahan baku dari bumi/alam, perusahaan yang mentransformasikan bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau komponen, supplier bahan-bahan pendukung produk, perusahaan perakitan, distributor, dan retailer yang menjual barang tersebut ke konsumen akhir.
Jika menurut definisi Supply Chain tersebut yang merupakan bagian dari Supply Chain dari sektor Hulu Migas adalah perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam eksplorasi minyak mentah dan gas, memproduksi minyak mentah dan gas maupun perusahaan yang mengirimkannya ke pemakai akhir gas atau mengirimkan ke bagian produksi industri hilir Migas.
Apa itu Supply Chain Management (SCM) di sektor Hulu Migas?
Sedangkan Supply Chain Management (SCM) adalah metode, alat atau pendekatan pengelolaannya. Namun perlu ditekankan bahwa SCM menghendaki pendekatan atau metode yang terintegrasi dengan dasar semangat kolaborasi.
SCM juga merupakan aplikasi terpadu yang memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan sekaligus mengelola hubungan diantara mitra untuk menjaga tingkat kesediaan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan secara optimal.
Jadi kalau Supply Chain pada sektor Hulu Migas adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam eksplorasi minyak mentah dan gas, memproduksi minyak mentah dan gas maupun mengirimkannya atau mendistribusikannya ke pemakai akhir.
Sedangkan SCM pada sektor Hulu Migas adalah metode, alat atau pendekatan pengelolaannya. SCM adalah juga koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi pada kegiatan eksplorasi, kegiatan produksi dan pendistribusian produk minyak mentah dan gas.
Salah satu kunci sukses dalam menciptakan SCMyang baik terletak pada pengelolaan informasi Supply Chain. Informasi Supply Chain dapat diwujudkan dalam bentuk e-Supply Chain Management (e-SCM). e-SCM didefinisikan sebagai sebuah taktik dan strategi yang diterapkan dalam teknologi internet sebagai channel system yang dalam Supply Chain untuk meningkatkan pelayanan atau memberikan manfaat kepada pelanggan menghubungkan semua organisasi yang terlibat.
Pada era sekarang ini dimana pihak-pihak yang terlibat dalam supply chain memiliki akses yang memadai ke jaringan internet, maka penerapan e-SCM menjadi mungkin untuk dilakukan dalam rangka mengelola informasi yang terjadi. Jadi ketika aktivitas Supply Chain dengan menggunakan internet, intranet maupun extranet sebagai media komunikasi secara online dan realtime, di-manage secara elektronis maka hal itu dikenal sebagai e-Supply Chain.
Sumber Daya Manusia dan Perusahaan atau Industri adalah bagian dari SCM
Elemen yang termasuk dalam Supply Chain atau rantai pasok meliputi seluruh perusahaan atau organisasi yang berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan focal company dalam hal ini adalah SKK Hulu Migas, baik sebagai perusahaan yang mengeksplorasi migas (dalam hal ini sebagai penyedia bahan baku) maupun konsumen dalam hal ini pengguna dari minyak mentah dan gas, dari point of origin to the point of consumption.
Primary member atau anggota utama dari sebuah rantai pasok adalah semua unit bisnis yang secara nyata melakukan aktivitas operasional atau manajerial dalam sebuah proses bisnis.
Sedangkan supporting member atau anggota pendukung dalam rantai pasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan pendukung, atau aset lain yang penting tapi tidak langsung berpartisipasi dalam aktivitas yang menghasilkan atau merubah sebuah input menjadi output untuk konsumen.
Dalam proses sampai tersedianya minyak mentah dan gas maka yang berperan sebagai primary member adalah perusahaan yang memiliki kontrak kerjasama untuk kegiatan eksplorasi, serta perusahaan untuk kegiatan produksi baik untuk minyak mentah dan gas, maupun perusahaan yang berperan dalam proses pendistribusian produk minyak mentah dan gas. Sedangkan supporting member adalah perusahaan yang secara tidak langsung berkontribusi sehingga produk akhir berupa minyak mentah dan gas itu dapat terealisasi. Misalnya saja, perusahaan yang mendukung kegiatan survey pada tahap eksplorasi yaitu penyedia kebutuhan alat dan logistik untuk keperluan survey.
Pengelolaan Supply Chain atau rantai pasok yang sukses membutuhkan sistem yang terintegrasi secara menyeluruh. Masing-masing unit dalam rantai pasok menjadi satu kesatuan, tidak berdiri sendiri. Masing-masing unit itu adalah perusahaan atau industri baik kecil maupun besar yang terlibat dalam keseluruhan proses. Dan unit-unit tersebut didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya masing-masing. Jadi sumber daya manusia dan perusahaan atau industri adalah bagian inti dari SCM. Untuk bisa menjamin kelangsungan proses yang terintegrasi tersebut dapat berjalan dengan baik maka perlu peran sumber daya manusia dan perusahaan atau industri yang terlibat di dalamnya.
Peran Sumber Daya Manusia dan Industri Dalam Negeri dalam Sektor Hulu Migas
Untuk meningkatkan peran sumber daya manusia dan industri dalam Negeri dalam sektor hulu Migas yang otomatis nanti akan merupakan bagian dari Supply Chain Management pada sektor Hulu Migas maka dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:
1.Efisien dengan menggunakan tenaga outsourcing
Dengan adanya Supply Chain Management dalam sektor hulu Migas maka akan melibatkan banyak organisasi, perusahaan atau industri, oleh karena itu untuk lebih efisien salah satunya dapat ditempuh dengan melakukan outsourcing untuk sebagian kegiatan dalam proses di Hulu Migas. Dengan demikian tidak semua harus dilakukan oleh SKK Migas. Dengan outsourcing diperlukan SDM yang kompetensinya sesuai dengan yang dibutuhkan dan tidak semua urusan harus ditangani oleh SKK Migas.
2.Tenaga IT yang handal bagian dari SCM Hulu Migas
Ada banyak keterlibatan IT dalam SCM sehingga diperlukan tenaga handal pada sistem yang bekerja untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarluaskan informasi yang berada dalam dua atau lebih organisasi guna meningkatkan efisiensi proses transaksi bisnis seperti pemesanan, penagihan, pembayaran maupun lainnya. Oleh karena itu perlu tenaga IT yang terlatih dalam SCM di SKK Hulu Migas.
3.Alokasikan dana beasiswa untuk Mahasiswa berbagai Jurusan di Perguruan Tinggi papan atas
Dengan mengalokasikan pemberian beasiswa untuk para mahasiswa di berbagai jurusan di Perguruan Tinggi papan atas akan secara nyata memberikan kontribusi SKK Migas pada pembentukan sumber daya manusia yang kompeten di berbagai bidang. Akan lebih baik lagi jika setelah mereka lulus diterima bekerja pada SKK Migas dengan catatan jurusannya sesuai dengan kebutuhan SKK Migas. Maka mahasiswa itu akan menjadi sarjana dan akan menjadi bagian ujung tombak sebagai tenaga ahli di SKK Hulu Migas.
4.Rangkullah perusahaan bagian dari SCM Hulu Migas yang berasal dari industri dalam negeri
Perusahaan yang terlibat dan bagian dari SCM Hulu Migas perlu kolaborasi dan hubungan yang erat antar sub sistem yang terlibat dalam SCM. Oleh karena perlu yang diajak kerjasama dan kolaborasi adalah dari industri dalam negeri terutama yang berhubungan dengan kegiatan eksplorasi jika memungkinkan, maupun dalam kegiatan produksi dan juga kegiatan pendistribusian produk hulu Migas dalam hal ini crude oil atau minyak mentah dan gas. Dengan mengajak industri dalam negeri akan lebih mudah dalam hal koordinasi dan kolaborasi. Selain itu akan memudahkan menyatukan struktur yang terpisah menjadi struktur yang terintegrasi dalam seluruh kegiatan. Dengan demikian peran industri dalam negeri akan meningkat dalam sektor hulu Migas.
Untuk meningkatkan peran sumber daya manusia dan industri dalam Negeri dalam sektor hulu Migas maka tidak luput dari komitmen dari SKK Migas untuk menggunakan tenaga dari dalam negeri, dan juga mengajak kerjasama industri dalam negeri dalam kegiatan eksplorasi jika memungkinkan, juga dalam kegiatan produksi dan distribusi minyak mentah dan gas. Kita akan bangga jika semua dapat dilakukan oleh sumber daya manusia dari negeri sendiri dan yang menopang keseluruhan proses dari industri dalam negeri.
*****
Sumber Referensi :
1. Website SKK Migas
2. http://hari-cio-8a.blog.ugm.ac.id/2013/04/13/scm/
3. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=109975&val=545