Sekitar jam 4 sore kami tiba di perhentian bus Eurolines di Brussel, kemudian naik kereta ke stasiun Brussel Midi atau Brussel Zuid. Setelah menyimpan kopor di automatic locker, dengan memasukkan koin beberapa euro dan menyimpan tiketnya untuk membuka lokernya nanti, akhirnya tiba saatnya bagi kami untuk menyusuri kota dalam waktu singkat. Yah, waktu kami hanya sedikit, karena jam 10 malam harus naik kereta Thalys yang akan membawa kami ke Paris. Tujuan kami ke Brussel, adalah ingin ke Grand Place, yang berada di kawasan kota tua. Ada yang menyebutkan bahwa Grand Place merupakan one of the most beautiful town squares in Europe, sehingga masuk dalam daftar tempat impian yang ingin saya datangi.
Sore hari yang cerah, di musim panas bulan Juli tahun lalu. Kami berjalan di sepanjang trotoar jalanan kota Brussel. Tidak sengaja mata saya melihat suatu nama hotel kecil yang begitu menarik perhatian yaitu Orient Express. Aaah, ingatan langsung melayang ke novel Agatha Christie yang pertamakali saya beli waktu jaman SMP dulu. Judulnya yaitu : “Pembunuhan di Kereta Api Orient Express”. Jadi ingat dengan sosok detektifBelgia Hercule Poirotdan Orient Express, kereta jaman dulu yang merupakan alat transportasi darat di Eropa, dengan tujuan akhirnya di Istanbul. Ternyata ada juga yang mengabadikan nama itu untuk hotel dan kafe kecil di jalanan Brussel.
Lalu perjalanan kami lanjutkan. Ada beberapa kios yang menjual buah-buahan. Wow, begitu menggiurkan. Harganyapun murah, hanya beberapa sen euro, lebih mahal jika dibandingkan kalau membeli minuman air putih kemasan yang harganya 2euro per botol kecil. Buahnya segar dan ukurannya tidak biasa, terutama untuk buah semangka begitu sangat sangat besar. Saya sungguh menyesal karena tidak mengambil gambarnya.Kami kemudian kembali meneruskan perjalanan.
Akhirnya tibalah kami di suatu sudut jalan antara Rue de L’Etuve (Stoofstraat) dan Rue de Chene (Eikstraat), tempat dimana patung legendaris mannekin pis berada . Awal keberadaan patung ini sebenarnya lumayan sudah tua, yaitu sekitar awal abad 17 atau sekitar tahun 1618.Patung anak kecil yang maaf sedang pipis ini juga merupakan icon wisata kota Brussel. Cerita tentang anak kecil ini, ada beberapa versi. Salah satu versinya adalah menceritakan anak kecil yang bernama Juliaanske dengan gagah berani mengencingi bom yang akan meledak di kota itu, sehingga akhirnya dibuat patung perunggu anak kecil sedang pipis. Mungkin sebagian orang berpikir, apa sih yang bisa dilihat di sini, masak cuma melihat patung kecil begitu saja. Tapi justru itu yang membuat penasaran dan sepertinya kurang afdol jika ke Brussel tidak melihat patung ini.