Tidak dapat dipungkiri bahwa dinamika pengembangan dan perkembangan sastra di DIY tidak dapat dilepaskan dari peran pengayom, penerbit, media massa, dan berbagai komunitas sastra yang terus bertumbuh bagai cendawan di musim hujan, baik di kota Yogyakarta maupun di wilayah kabupaten (Bantul, Kulonprogo, Gunungkidul, Sleman).