Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary Artikel Utama

Obituari Joko Pinurbo: Celana dan Kebersahajaan

27 April 2024   16:13 Diperbarui: 29 April 2024   16:58 806 34

Telentang di ranjang Jokpin memandang yang datang

"Terima kasih, Sakit kamu sudah mau menjenguk tubuhku yang selama ini terlalu sibuk."

(Sakit memang sahabat yang rajin silaturahmi, hanya saja seringkali kita suka tak peduli)

Sakit pun duduk, dengan tubuh membungkuk Seperti ingin bersujud di kening Jokpin yang hening

"Maaf, Bung Penyair," kata Sakit "kalau aku datang sendirian. Tadinya aku mau mengajak kata-kata agar ikut menjengukmu. Tapi, kini kata-kata juga sedang sekarat dan aku tak tahu dimana ia dirawat. Banyak kawan penyair tak lagi peduli padanya."

Mata Jokpin berkilat dan sakit tercekat saat melihat:

kata-kata seperti menetas dari mataNya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun