Kendati telah berkuasa di Hindia sejak abad ke-16 pemerintah kolonial Belanda baru memikirkan kemajuan rakyat jajahannya pada pertengahan abad ke-19. Bentuk pemikiran itu terealisasikan pada tahun 1848 ketika pemerintah kolonial Belanda mendapat kepercayaan dari Raja Belanda untuk mengelola dana pembangunan sekolah bagi pribumi di Jawa sebesar 25.000 gulden setiap tahun.