Andai kata pihak keraton Yogyakarta pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII tidak terpikat dengan kerajinan logam berciri tradisional hasil sentuhan tangan abdi dalem kriya Kotagede, mungkin kilap perak sudah lama terbenam di antara rumah joglo (lambang kejayaan kekuasaan tradisional Jawa) dan rumah loji (lambang kejayaan pengusaha pribumi).