Malam itu Simeong dan Sicitit bertemu di lorong dalam gorong-gorong di bawah kota. Lorong dalam gorong diterangi secara samar-samar dari bias lampu-lampu merkuri. Ada pula bias dari lampu gedung-gedung pencakar langit. Bias itu sungguh buram tiba di dalam lorong, namun Simeong dan Sicitit bahagia.
KEMBALI KE ARTIKEL