saat para pementas riang mendeklamasikan dramaturgi
detak jantung sedang normal-normal saja
jarum jam terus berputar melingkar tiada henti
ayunan irama etika hendak menggema
siapa yang sedang memasang telinga kepekaan?
Irama etika melintas di lorong-lorong hati
emosi bermain bersama erosi karakter insan
menepuk dada di ruang publik tanpa dosa
berdiri tegak mengepal tinju menilang etika
bentang alam membisu bersama siulan bayu senja
saat aksara bermakna diperdengarkan pengadil