Dalam masa kepemimpinan Presiden NKRI, Ir. H. Joko Widodo, dunia pendidikan di Indonesia rasanya "tersenyum" sesaat ketika Nadiem Anwar Makarim diangkat sebagai Pembantu Presiden Bidang Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Sebagai pembantu presiden di bidang ini, Nadiem Anwar Makarim kemudian meminta kepada seluruh pemangku kepentinan di dalam bidang kerjanya untuk tidak menyapa dengan sebutan Bapak Menteri, tetapi cukup dengan sebutan Mas Menteri. Hal ini dimaksudkan agar lebih akrab. Keakraban akan membuka pintu akses agar guru dapat berkomunikasi dengan Sang Menteri.
KEMBALI KE ARTIKEL