Ketika hari menutup dirinya dengan selimut malam, nada-nada canda bergemuruh, burung hantu dan sri gunting menyalak, gemuruh guntur membelah malam, pekerja siang meneduhkan raga, menanti hari baru dengan nuansa pijar ceria. Pemulung aksara bersila kaki, berlaksa kabar di tataran negri, dominan tak sedap menggilas emosi, kabar baik bagai diirit-irit kaum pewarta, hendak mendulang
rate menanjak, sorotan fokus pada keburukan, itu pula diminati pemirsa, lalu abailah negri pada edukasi publik
KEMBALI KE ARTIKEL