Rona wajahnya ceria berwarna jingga dibaur merah keputihan.
Dedaunannya bergoyang melenggak-lenggok
bagai penari teunraen Pah Amarasi.
Kususuri sekelilingnya,
ia tegar berdiri pada batangnya yang berisi cairan belaka.
Mengagumi keindahan pagi ini,
Sang Bunga pun bercanda,
"Hai insan ber-Tuhan, bersyukurlah atas anugerah keindahanku,
walau kusadari kau lebih indah daripada diriku ini."