Sebagai orangtua, guru, pendidik atau pemerhati kehidupan remaja, seringkali ditanyakan oleh anak dan para remaja tentang boleh tidaknya berpacaran. Hal ini didasari oleh kenyataan, suka atau tidak suka anak remaja (meskipun tidak semua) menjalin hubungan yang dikenal dengan istilah pacaran. Tanpa bermaksud menghakimi apakah ini diperbolehkan atau tidak, ada baiknya dijelaskan kepada anak dan remaja sekurang-kurangnya beberapa tahapan atau perbedaan dalam hubungan antar pasangan seperti teman, sahabat, pacar, kekasih dan suami/istri. Kita dapat membantu kebingungan remaja akan batas-batas hubungan antara pria dan wanita sekaligus mendorong para remaja agar mempunyai konsep yang jelas agar tidak terjadi persoalan dikemudian hari.
KEMBALI KE ARTIKEL