Hmm, tapi pernahkah anda menelisik barang sebentar  kepada hati nurani dan nilai-nilai religi yang anda anut ? apa sih hakikat dan makna kemiskinan yang sebenarnya ?.
Karena penulis seorang muslimah, tentunya saya akan memahaminya dalam koridor syari'at ISLAM..
sebagai contoh saya berikan sebuah deskripsi sederhana namun nyata dan ini sering kali terjadi dan kerap kita dengar baik dalam acara politik talk show atau orasi-orasi para pendemontrasi..
begini kira-kira bunyi statement-nya :
" Mari kita entaskan Kemiskinan di negeri ini" !
"Ko, rakyat Indonesia masih ada yang miskin ?"
"Mari Kita Entaskan Kemiskinan !"
"Jangan ada lagi Kemiskinan di Negeri ini !"
Sekilas kalimat-kalimat tadi memang terkesan simpatik dan mengandung unsur rasa  kepedulian yang tinggi terhadap sesama, tapi pernahkah Anda bayangkan bagaimana jadinya roda kehidupan dan tatanan masyarakat  jika semua manusia di negeri ini menjadi orang kaya ? tidak ada yang bisa saya ucapkan kecuali "MENGERIKAN"!. Mengapa saya katakan demikian, berikut alasannya :
- Ketika semua manusia menjadi kaya mana ada orang yang mau dijadikan bawahan, pembantu atau asisten ? tentunya semua akan berjiwa Boss.
- Ketika semua manusia menjadi kaya mana ada pedagang-pedagang kecil, karena semua akan menjadi konsumen berduit.
- Ketika semua manusia menjadi kaya dapat dipastikan tidak akan ada yang namanya saling memberi & saling tolong menolong. Mungkin yang tersisa hanyalah  keangkuhan, kesombongan, kebakhilan & kekikiran. Wal'iyadzubillah.
Bersyukurlah, ALLAH yang Maha Kuasa telah membuat suatu aturan dan ketentuan hidup yang sangatlah  rapi tanpa cacat, tak ada satupun yang kontradiksi dan berbenturan. Semua yang diciptakan-Nya mempunyai hikmah yang besar serta sesuai dengan prinsip KEADILAN yang sempurna.
Begitupun masalah Kemiskinan, jauh di luar nalar kita ternyata terciptanya si Kaya dan si Miskin mengandung hikmah yang luar biasa. Di mana melalui ujian kekayaan dan kemiskinan Allah tetapkan adanya pahala dan dosa, lalu yang sangat mengagumkan ialah dengan ditetapkanNya kewajiban ber-zakat bagi  si Kaya & anjuran bersedekah kepada si miskin sehingga berjalanlah syari'at sesuai sunnatullah (ketentuan ALLAH).
ALLAH menetapkan siapa yang Kaya dan Miskin dengan Adil
Mari kita lihat sejenak beberapa Firman ALLAH Ta'ala berikut :
- Dan Allah melebihkan sebagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) tidak mau memberikan rezki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezki itu. Maka mengapa mereka mengingkari ni’mat Allah (*catatan kaki: ayat ini salah satu dasar ukhuwah dan persamaan dalam Islam) (QS 16: an Nahl ayat 71)
- Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya. (QS 17: al Israa’ ayat 21)
- Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.(QS 17: al Israa’ ayat 30)
- Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yanglain." (Q.S Annisa ayat : 32)