Dari beragamnya kuliner yang ditawarkan, ada satu hal yang harus di perhatikan yakni minat masyarakat lampung pada umumnya baik suku asli maupun pendatang yang mayoritas dari pulau jawa untuk menumbuh kembangkan citra makanan khas dari Lampung. Salah satunya seruit . Mengapa seruit tidak banyak di dengar oleh masyarakat lampung terutama pendatang, padahal semua orang yang berdomisili di lampung memiliki kewajiban yang sama untuk memajukan Lampung. Justru kepopuleranya masih cukup jauh dibandingkan dengan misalnya sate madura, rendang padang, nasi rawon, ketoprak, keripik, bakso malang, dan sederet kuliner yang banyak dijajakan dilampung. Sangat miris sungguh..
Sebetulnya kepopuleran makanan khas Lampung dapat ditumbuh kembangkan jika semua unsur masyarakat di lampung memahami betapa pentingnya mencintai produk daerah sendiri. Bagaimana jika di seantero lampung berdiri warung makan LAMPUNG, dan bukan restoran/warung makan padang yang banyak digilai masyarakat lampung. Ya.. karena brand Lampung belum tertanam di masyarakatnya sendiri, bagaimana orang lain mau mengakui kita?????
Memang penumbuh kembangan sebuah pencitraan sangatlah komplek. Semua aspek mempengaruhi itu, mulai karakter masyarakatnya hingga upaya kepemerintahan dalam meninggikan brand itu. Faktor keamanan sangatlah menentukan. Bagaimana turis lokal maupun asing mau berkunjung di lampung jika tak memberi rasa nyaman kepada mereka?. Padahal tumbuh dan berkembangnya suatu kuliner bergantung pada daya minat konsumen yang akan menikmati kuliner jajaanya. Hal yang menentukan lainya adalah daya dukung pemerintah maupun instansi lain dalam hal pembinaan dan permodalan UMKM yang banyak memberi kontribusi dalam perkembangan kuliner di lampung. BANGKITLAH KULINER di Bumi Ruwa Jurai!!!