Intinya pemain yang mengalami zugzwang mendapatkan posisi serba salah mau melangkah salah tidak melangkah tidak mungkin karena pertandingan harus selesai.
Saya melihat posisi presiden sama dengan Zugzwang buah hitam Taimanov dalam pertandingan melawan legendaris Bobby Fischer 1971 dalam game kedua Candidates Tournament. Lihat http://en.wikipedia.org/wiki/Zugzwang.
Disini terlihat Jokowi seperti Taimanov dimana satu bidak putih bersiap promosi menjadi menteri ( catur) tentunya). Mau melangkah salah tidak melangkah tidak mungkin karena permainan harus tetap jalan. Dalam permainan ini Fischer membuat Taimanov Zugzwang dan tidak tertahankan untuk promosi bidaknya untuk akhirnya memenangkan permainan. Hebatnya dalam kondisi terakhir masih terjadi lebih dari sekali zugzwang sebelum akhirnya promosi bidak yang diinginkan Fischer tidak terelakan. Dan sekali lagi Fischer membuat Taimanov zugzwang dalam game keempat pertandingan antar mereka. Dan sekali lagi pertandingan berakhir dengan kemenangan Fischer.
Ironi kalau dikaitkan Zugzwang ini dengan posisi Presiden Jokowi yang diibaratkan beberapa kali di buat zugzwang sehingga mendapatkan posisi yang tidak menguntungkan mengambil keputusan. Dan akhirnya tetap kalah di ujung permainan. Kesalahan Taimanov jelas karena diawal permainan banyak membuat langkah lemah sehingga zugzwang di akhir pertandingan selalu diciptakan Fischer. Dalam pemainan ini Fischer memenangkan skor 6-0 terhadap Taimanov dan Taimanov berkata : Dalam posisi yang saya anggap menang, aku tidak bisa menemukan cara untuk menerobos pertahanan nya. Untuk setiap ide yang menjanjikan, Fischer menemukan jawabannya, saya asyik sendiri berpikir sangat mendalam yang tidak menghasilkan hasil yang positif. Frustrasi dan lelah, aku kritis di akhir dan kehilangan kendali permainan, yang menyebabkan kekalahan saya akhirnya.
Mungkinkah Jokowi bernasib sama dengan Taimanov ? Selalu dibuat zugzwang untuk akhirnya menyerah ?
Semoga tidak terjadi.. karena saya bertanggungjawab memilih beliau menjadi presiden. Menilik permainan Fischer saya harapkan Jokowi matang diawal permainan, mempersiapkan satu keputusan dengan analisis lebih dalam dari berbagai sumber Bangsa ini. Harapan yang sama untuk jutaan orang memilih Presiden Jokowi... Semoga saya tidak pernah berpikir: saya tidak pernah menyesal memilih Jokowi tapi saya menyesal yang tidak memilih Jokow tidak menang dalam pemilu kemarin.
Salam