[-] "Guru, setelah ini, apa yang harus aku lakukan?", waktu itu, setelah menyelesaikan durasi 40 hari itu, saya bertanya.
[+] "Aku berharap, berdo'a, mudah-mudahan setelah perjuanganmu selama 40 hari ini, kerak-kerak hitam di hatimu sudah mulai hilang, setidaknya sudah berkurang banyak. Dengan itu, mudah-mudahan, cermin hatimu sudah dapat digunakan untuk bercermin." Guru saya menjawab, tapi, seperti bukan jawaban bagi saya.
[-] "Aamiin, Allahumma Aamiinn, Guru. Mohon restumu," saya menjawab, masih menunggu kelanjutannya.
[+] "Tapi, Muridku, perjuanganmu dalam 40 hari ini adalah seperti orang berlatih intensif dan ekstensif di sebuah Training Center, untuk mencapai suatu level keahlian tertentu, dan untuk selanjutnya, masih diperlukan latihan kontinyu untuk mempertahankan keahlian itu, agar tidak hilang, dan bahkan untuk mengembangkannya. Meski misalnya, latihan selanjutnya sudah tidak lagi harus se-intensif dan se-ekstensif sebelumnya. Ajeg, istiqamah, Muridku, meskipun sedikit sedikit,"Â lanjut Guru saya.
[-] "Baik, Guru, Insya Allah." Jawab saya waktu itu, lirih, sambil menunduk.
[+] "Misalnya pun dinding hatimu sudah agak bersih sekarang, bisa saja dari waktu ke waktu berikutnya engkau masih terjatuh lagi, dan lagi, ke dalam dosa, dan itu akan menjadi debu demi debu yang menempel lagi di hatimu. Dan itu perlu segera engkau hapus juga, dari waktu ke waktu, tanpa menunda-nunda, agar jangan sampai menjadi kerak hitam lagi,"Â Guru saya melanjutkan, seperti tidak mendengar jawaban saya.