Intinya, bagi remaja, lebih baik menjadi frontal daripada munafik, mereka lebih baik berkata semau mereka, dengan bahasa sesuka hati mereka di ruang publik. Hal ini diperparah dengan munculnya akun-akun bernama frontal di twitter yang mendukung ke-frontalan mereka. Salah satu contohnya mungkin seperti ini:
" DASAR LU UDAH JADI MANTAN, UDAH GAK GUE PAKE LAGI MENDING KE TEMPAT SAMPAH AJA"
Memang kebebasan berbicara atau berekspresi merupakan hak dasar setiap orang, tapi yang ingin saya tanyakan bagaimana mental suatu generasi muda dapat terbentuk dengan baik jika sejak muda mereka sudah menjejali kehidupan mereka dengan bahasa yang radikal.
Jejaring sosial memang merupakan tempat untuk kita berbagi, baik ilmu, persahabatan atau kehidupan sehari-hari. Namun adanya kontrol dalam kebebasan itu sangatlah penting agar kita tahu dan kembali mengingat. Kita yang menguasai teknologi, bukan teknologi yang menguasai kita. Salam :)