Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Sebaiknya Anda Tahu Akan Group Buying

18 Februari 2012   05:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:30 1662 0
Saat ini Indonesia sedang dalam tren group buying, seiiring dengan banyaknya bermunculan website sejenis. Beberapa layanan itu adalah disdus, deal.co.id, e-voucher, deal keren yang berganti menjadi livingsocial dan lainnya.

Pada tulisan ini saya ingin membahas akan konsep group buying, dalam bahasa dapat diterjemahkan menjadi pembelian secara grup (massal). Dengan mengetahui arti dan konsep secara integral, setidaknya Kompasiana dapat memutuskan untuk menggunakan atau tidak menggunakan jasa dari group buying yang bersangkutan.

Dalam dunia pasar, group buying  sebenarnya adalah konsep yang sudah ada sejak dahulu. Tentunya harga barang  satuan berbeda dengan harga denga kuantiti lebih banyak. Dalam pasar hal itu terjadi hingga sekarang, misalnya ketika kita membeli barang kemasan cair akan terdapat beberapa ukuran kemasan, dari yang paling kecil hingga yang besar. Harga kemasan besar yang isinya dua kali dari kemasan kecil, secara matematika adalah 2x dari harga kemasan kecil, tapi dalam pasar akan lebih kecil dari hitungan itu.

Tidak semua ingin mempunyai barang dalam kuantiti banyak. Sebagai contoh lagi harga pulpen satuan dan lusinan adalah lebih murah lusinan jika dihitung harga satuannya. Secara logika, untuk mendapat harga yang lebih murah beli saja secara lusinan pulpen tersebut,  dan simpan sisanya untuk digunakan nantinya. Kompasiana tentu bisa melihat beberapa kekurangan dalam kasus ini, diantaranya adalah :


  1. Barang yang disimpan dapat hilang atau rusak
  2. Kualitas barang belum tentu sesuai harapan
  3. Uang yang ada belum cukup
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun