Kali terakhir kita bertukar SMS, kau mengabariku bahwa tak lama lagi kau akan ke Jakarta. Tentu aku sangat bahagia, sebab setelah kau kembali ke Aceh beberapa bulan lalu, aku diserang perasaan kehilangan bertubi-tubi. Kita belum khatam membahas Hamzah Fansuri, Sutardji Calzoum Bachri, WS Rendra, Wiji Tukhul. Kita masih terengah-engah memetakan media massa. Lebih dari itu, percakapan kita soal wanita—terutama tentang sex appeal-nya—baru menyentuh kulit ari persoalan.