Laki-laki di Atas Tembok Berlin karya Pudji Isdriani K. menceritakan seorang pria yang berubah sebab jauh dari istrinya. Bismo Kumbara awalnya tidak menyukai minuman keras bahkan mengharamkan hal itu. Namun, ketika ia pergi mutasi ke Sorong dan berharap Gendari---istrinya---turut ikut menemani, tetapi Gendari menolak sebab ia adalah seorang manajer di sebuah bank swasta besar di Jakarta. Bismo merasa kesepian di kota tersebut, ia selalu teringat anak dan istrinya, kemudian teman-temannya mengajak pria itu untuk mencari hiburan lain. Awalnya hanya berkaraoke bersama gadis-gadis muda, kemudian meminum alkohol seakan itu adalah sahabat karibnya. Ia juga menyukai gadis muda berusia delapan belas tahun--Susie--, gadis yang membuat ia berpaling dari Gendari yang ibarat sebuah harimau betina yang siap menerkam dirinya. Gendari yang mengetahui perselingkuhan itu kemudian datang ke Sorong dan berusaha mengendalikan kembali suaminya, ternyata semua itu sudah terlambat. Bismo hanya ingin bercerai dan hidup bersama Susie, tetapi Susie telah dibeli Gendari oleh uang yang lebih banyak sehingga gadis itu pergi menjauhi Bismo.
KEMBALI KE ARTIKEL