- Sektor industri
Pada April 2022, aktivitas perekonomian Cina tergganggu akibat pemberlakuan kebijakan lockdown di beberapa daerah industri yang menyebabkan ditutupnya pabrik dan menahan konsumsi. Seperti contohnya pada kota Shenzen, terdapat tiga distrik yang dikunci, termasuk pasar elektronik terbesar di dunia yang berada di sana. Setidaknya perusahaan produksi mobil, elektronik, terutama pada produk milik perusahaan Apple, menjadi korbannya.
Langkah pemerintah memberlakukan lockdown di beberapa daerah industri ini berimbas pada harga bahan baku menjadi tinggi dan mengacaukan rantai pasokan barang. Laba bersih sektor industri negara ini kemudian susut hingga 8,5%. Menunjukkan penurunan tercepat dibanding ketika masa awal pandemi dua tahun lalu.
- Pasar properti dan sektor manufaktur
Selain itu, sektor lain yang terkena dampak kebijakan Zero Covid dapat dilihat melalui melemahnya pasar properti dan sektor manufaktur Cina. Padahal kedua sektor tersebut jika digambungkan merupakan penyumbang dari setengah produk domestik bruto di Cina. Berdasarkan sumber dari China Index Academy, sebanyak 70 kota melaporkan pada bulan Agustus 2022, terdapat penurunan harga rumah terbesar sejak pandemi Covid-19. Para nasabah juga menolak untuk membayar KPR karena adanya kontruksi rumah yang terhenti.
Pemboikotan ini berdampak pada rusaknya citra properti cina yang tentu menjadi ancaman serius pada sektor keuangan Cina. Berbeda dengan negara lain yang pernah merasakan masalah yang sama, sumber dari merosotnya properti di Cina ini bukan karena kondisi pasar melainkan memang kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, dalam hal ini Zero Covid.