Bermula dari curhatan seorang anak muda Mimika di media sosial yang mengatakan "Kita yang pucuk (sebutan untuk anak muda Papua) ini bisa apa? Politik itu dunianya para akar saja (sebutan untuk orang yang dipandang tua dengan rentang usia diatas 30an)". Adapun latar belakang dari curhatan pemuda ini karena mereka mendapati fenomena dimana kebanyakan para akar memandang sebelah mata keberadaan para pucuk dimana dianggap belum bisa diajak serius membicarakan hal-hal tentang dunia perpolitikan.
KEMBALI KE ARTIKEL