Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Tawaran Menjadi Gigolo dan Ayam Kampus Mengincar Mahasiswa Indonesia

25 September 2013   18:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:24 2344 0

Seiring dengan datangnya zaman globalisasi, pola hidup dan kegiatan masyarakatnya mulai sedikit demi sedikit berubah. Bagai buah simalakama, di satu sisi membawa keuntungan namun di sisi lain terdapat kerugian. Dari kerugian inilah, maka bermuncullah berbagai permasalahan terutama yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan sosial.

Kehidupan yang keras ini membutuhkan perjuangan yang keras pula untuk menghadapinya. Ada yang berhasil melaluinya namun tak jarang ada juga yang kandas di tengah jalan. Kehidupan ekonomi yang serba sulit terkadang menimbulkan polemik dimana ada saja oknum yang memamfaatkannya untuk menghalalkan segala cara untuk mendapatkan penghasilan.

Kali ini berkisah tentang fenomena gigolo dan ayam kampus yang mulai marak bermunculan. Gigolo merupakanpelacur pria yang menawarkan layanan kepada pelanggan entah itu kepada pelanggan wanita atau pria, sedangkan ayam kampus merupakan sebutan umum bagi para mahasiswi yang tak hanya belajar di kampus, tetapi juga menjajakan dirinya menjadi pekerja seks komersial (PSK) terselubung.

Para penawar layanan ini menyasar mahasiswa/mahasiswi yang kondisi jiwanya sedang galau entah itu akibat himpitan ekonomi, bermasalah dengan keluarga (broken home) ataukah bermasalah denganpasangan hidupnya/ pacarsehingga terkadang kegiatan ini menjadi ajang pelampiasan emosi mereka yang sedang kalut dirundung masalah. Selain itu ada pula yang terjerumus akibat rendahnya pengetahuan mengenai perubahan fisik dan emosi ( pubertas) mereka menuju jenjang kedewasaan. Bagi yang tidak mampu mengendalikan dirinya dan terpengaruh bujuk rayu akan ikut terjungkal dalam pusaran kegiatan ini

Nah, untuk menghindari hal ini terjadi pada para mahasiswa/ mahasiswi maka salah satu caranya yaitu dengan membentengi diri dengan memperdalam kegiatan keagamaan. Bagi yang Nasrani, dapat mengikuti kegiatan Pendalaman Alkitab. Bagi umat Muslim, dapat mengikuti kegiatan Pengkajian Keislaman dan bagi umat lainnya dapat mengikuti kegiatan kepemudaan rohani di tempat ibadahnya masing-masing.

Selain itu, para mahasiswa/mahasiswa bisa mencari kesibukan diri agar tidak terjerumus dalam praktek kotor ini misalnya dengan membuka usaha kecil-kecilan, mengikuti komunitas sosial atau komunitas yang sesuai dengan hobbynya, kumpul dengan teman-teman yang aktif dalam kegiatan akademik ataukah bisa juga ikut kursus keterampilan . Dengan adanya kesibukan ini, maka kita bisa terkonsentrasi menjalankan kegiatan dan alhasil bisa terhindar dari praktek kotor ini.

Coba, bagaimanan perasaan orang tua kita jika mengetahui anaknya melakukan kegiatan nista ini. Hati orang tua mana yang tidak hancur jika mendapati kabar anaknya yang terjerumus dalam dunia gelap itu. Jangan terlena dengan kenikmatan sesaat karenasiksaan neraka yang tak ada habisnya akan menunggu anda.

Memang agak tabu untuk mengangkat permasalahan ini, namun hal ini dilakukan penulis sebagai aware/ peringatan bagi mahasiswa-mahasiswi untuk bisa menjaga dirinya dan menyikapi kehidupan sosial di hadapannya. Ingat, para pemangsa diluar sana berkeliaran bagaikan serigala yang menanti mangsanya. Mengutip kata Bang Napi, Waspadalah....waspadalah....

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun