Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Benarkah Usia 40 Rawan Selingkuh ?

23 April 2012   11:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:14 6121 1
Apa sebenarnya yang terjadi pada usia 40 tahun ? Banyak kekhawatiran sekaligus harapan saat usia 40 ini menghampiri kita. Anehnya kebanyakan yang disoroti dalam mitos ini hanyalah kaum pria. Barangkali karena di usia ini rata-rata pria sudah menikah dan berperan sebagai kepala keluarga, sehingga keputusan dalam rumah tangga lebih banyak dilakukan oleh kepala keluarga. Ada mitos atau pendapat yang sering kita dengar tentang usia 40 tahun ini, di antaranya :

  1. Usia 40 tahun adalah masa puber ke dua. Pada masa ini perilaku seorang pria akan kembali seperti pada usia 15 -17 tahun ( katanya, namanya juga mitos ), di mana kegairahan seksualitas kembali menggelora dan menggairahkan. Kekaguman terhadap lawan jenis kembali menyala-nyala. Mitos ini cukup akrab di kalangan ibu-ibu, makanya banyak para ibu yang khawatir apabila pasangannya menginjak usia ini, karena potensi selingkuh sangat besar. Mitos ini bisa benar bisa tidak, tergantung dari kondisi seseorang. Apabila kondisinya memungkinkan untuk berselingkuh, misalnya dukungan finansial, adanya peluang dan minimnya standar nilai atau norma yang dianut  baik norma-norma  agama, budaya maupun adat setempat tentu berpotensi besar untuk melakukan perselingkuhan.
  2. Helen Rowland, seorang jurnalis Amerika berpendapat bahwa "Life began at forty." Kehidupan dimulai pada usia 40. Barangkali pendapat ini ada benarnya, terutama jika dikaitkan dengan kehidupan religius. Pada usia ini kondisi fisik manusia mulai terjadi kerusakan sedikit-demi sedikit. Sering tidak enak badan, rematik, rabun, atau bahkan mulai ada kecenderungan pikun. Ini mungkin sebuah pertanda bahwa kehidupan fase ke dua sudah dimulai. Fase untuk lebih menfokuskan pada sisi batin dan kehidupan abadi manusia setelah pensiun menjadi manusia. Karena usia 40 menuju usia rata-rata manusia zaman ini sangat singkat, 60 sampai 70 tahun. Kita tahu yang mencapai usia 80 sampai 90 tahun saat ini sangat jarang. Jadi kalau kita sudah berumur 40 tahu, asumsinya tinggal mempunyai waktu efektif 20 sampai 30 tahun. Kalau beruntung dapat bonus 10 tahun lagi sudah termasuk hebat. Tapi siapa yang bisa menjamin usia kita akan sesuai dengan hitungan-hitungan ini ? Barangkali pendapat Helen Rowland ini bisa dapat kita jadikan warning, bahwa kehidupan yang baru dimulai pada fase ini, perlu kehati-hatian melangkah dan menggunakan waktunya denga efisien untuk kelangsungan hidup kita tidak hanya di dunia namun juga di akherat.
  3. Sementara menurut para ulama bahwa usia 40 tahun adalah usia di mana manusia mencapai puncak kehidupannya baik dari segi fisik, intelektual, emosional, karya, maupun spiritualnya. Orang yang berusia 40 tahun benar-benar telah meninggalkan usia mudanya dan beralih menapaki usia dewasa penuh. Apa yang dialami pada usia ini sifatnya stabil, mapan, kokoh. Perilaku di usia ini karenanya akan menjadi ukuran manusia pada usia-usia berikutnya. Ini diperkuat dengan dalil dari Al-Qur'an :" Apabila dia telah dewasa dan usianya sampai empat puluh tahun, ia berdoa, Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang berserah diri.” (Q.S. al-Ahqâf: 15)
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun