Entah partai mana nanti yang akan menjadi kendaraan politik saya. Namun yang jelas untuk menjadi Caleg di tahun tersebut, sudah harus saya mulai dari sekarang. Dalam benak saya tidak ada istilah Instant dalam meraih kepercayaan masyarakat. Saya tidak mau menjadi "pembeli" suara Pileg, seperti yang sudah di lakukan para Caleg yang bertarung di tanggal 9 April lalu. ADa yang berhasil dan bangga menjadi Anggota Legislatif, tapi banyak juga yang stress,, karena gagal dan bangkrut. Namun semua itu sudah menjadi "PILIHAN" Mereka meski tidak siap dengan HASIL nya. Nah... untuk jadi Caleg 2019, sudah saya mulai dengan menjadi Pengurus RT, dan alkhamdulillah sekarang naik menjadi "pengurus RW" langsung terjun dan bergaul dengan masyarakat,, asyik-asyik sedappp. Mohon doa restunya pembaca sekalian,, saya bermimpi tahun 2019 bisa "bertarung" dengan Rieke Dyah Pitaloka di Dapil VII Jabar, andai dia masih maju lagi.
Kembali ke Topik dia atas. KPU tgl 1 JUni kemarin telah menentukan no urut pasangan Capres dan Cawapres. Prabowo-Hata no urut 1 dan Jokowi-JK no urut 2. Menurut saya tidak ada nomor yang istimewa, semua baik dan semua bisa "DICOBLOS".
Melihat rekam jejak dua pasangan ini, jelas mereka memilki rekam jejak yang baik dan TERUJI. Prabowo memiliki rekam jejak yang sangat baik di Militer, hingga menjabat sebagai PAngkostrad dengan waktu yang relatif cepat. Kualitas seorang Jendral adalah kualitas seorang pemimpin, setidaknya itu jelas terlihat dalam struktur kepemimpinan di militer. Setelah mengakhiri Dinas Militernya, karir parabowo di Sipil juga "kinclong" menjadi ketuan HKTI, sebuah organisasi TANI tingkat nasional. Putra Begawan Ekononi Prof. Sumitro (alm) ini juga piawai memimpin berbagai perusahaan, juga dengan adiknya Hasyim. Suaranya yang lantang melambang Ketegasan melekat pada mantan Danjen Kopasus itu. Sederet prestasi di bidang Militer memang mengkukuhkan Prabowo Subianto adalah PUTRA TERBAIK Bangsa, sesuai dengan banyaknya penghargaan yang diraihnya di bidang Militer. Andai saja ada Prajurit lain yang saat ini ada sekaliber Prabowo, tentu TNI akan semakin tangguh dan disegani apalagi di dukung alutsista yang makin modern.
Nah bicara capres lain Jokowi,, juga tidak kalah seru!. Berangkat dari seorang pengusaha mebel, ia lantas di daulat maju sebagai calon walikota solo oleh PDIP dan akhirnya menang. Bahkan di periode kedua ia meraih 91 persen suara pemilihnya di solo. MUTLAK!!. Kesedarhanaan, kejujuran dan merakyat yang membalut karakter Jokowi menjadi nilai utama mengapa rakyat solo kembali memilihnya. Tak sampai periode kedua habis,, Jokowi didaulat menjadi Cagub di DKI untuk bertarung dengan Incumbent saat itu Fauzi Bowo, dan berhasil mengalahkan Foke di dua putaran sekaligus. Orang Ndeso yang Sukses di kota, banyak yang menyebut demikian, selain istilah ini juga sebelumnya telah akrab dengan Tukul yang menjadi ikon sebuah acara disebuah televisi swast. Belum genap 2 tahun, dengan segudang prestasinya Jokowi kembali di daulat untuk menjadi Capres PDIP dengan mendapat mandat penuh dari Megawati dan mengantarkan PDIP menjadi Pemenang Pileg 2014. Bukan tanpa sebab, PDIP berani memberikan tiket Capres ke Jokowi yang notabene bukan petinggi partai, jika bukan karena aspirasi rakyat bawah. Jokowi dilihat berhasil memimpin DKI jakarta dengan menelurkan berbagai program yang real. meskipun belum sempurna namun prototipe kepempinnan nasional sudah mulai terbentuk dengan "basic" keeimpinan di DKI yang menjadi ibu kota negara. Tugas Jokowi menjadi Pelayan Rakyat sepertinya sudah membuat "kepincut" daerah lain untuk segera memilki Jokowi dan memberikan kewenangan yang lebih besar. Oleh sebab itu dilihat dari struktur kepemimpinan nasional saat ini Jokowi sudah teruji dan Layak disebut menjadi Capres Terbaik.
Nah bagi Anda sekalian silahkan pilih mana yang akan di Coblos di tanggal 9 Juli nanti. Semua calon adalah pilihan rakyat. Tapi pilihan harus satu, tidak boleh coblos dua duanya, karena nanti malah sia-sia. Pilihlah yang TERBAIK.
Salam dari
Caleg DPR RI Dapil VII Jabar periode 2019-2024