Menjadi persoalan yang serius manakala tempat tujuan wisata sudah "dikuasai" oleh para turis, khususnya turis mancanegara. Ia berperilaku seolah "bebas berbuat" di tempat destinasi wisata yang mendatangkan devisa bagi negara. Seperti di Bali misalnya, sangat biasa melihat perilaku yang "jelas-jelas" kurang sesuai dengan budaya ke-Timuran. Sebenarnya, bila perilaku tertentu tersebut sesuai dengan konteks-nya bisa jadi masih dalam batas ditoleransi, misal ketika mereka hanya mengenakan "dalaman" saja ketika berada di pantai. Namun kalau sudah dengan leluasa berperilaku "serba" bikini, di manapun mereka berada dan melakukan interaksi baik dengan warga pribumi maupun sesama turis.
KEMBALI KE ARTIKEL