Tren psikologi abad-21 ini sedang getol sekali menyoal
subjective well-beingĀ (kesejahteraan subjektif individu). Pembahasan seputar kebahagiaan, keunggulan, dan pemaksimalan potensi individu adalah point of minding (pusat pembahasan). Terlebih, di tengah carut-marutnya era modernisme, dengan ditandainya "lonceng kematian" atas metanarasi-metanarasi yang telah dibangun, dibanggakan, dan dieluh-eluhkan sebelumnya, adalah niscaya bilamana redifinisi kebahagiaan harus disadari betul oleh setiap individu. Namun sangat disayangkan, konsepsi kebahagiaan sampai detik ini masih berkutat pada term relatif dan subjektif.
KEMBALI KE ARTIKEL