Maka untuk meminimalisir berbagai macam hambatan yang ada, para guru SDN Puspasari mempunyai metode tersendiri untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan metode yang dinamakan metode BDR (Belajar Dari Rumah) yang pada pelaksanaan pembelajarannya itu membagi beberapa kelompok belajar. Siswa yang tidak mempunyai ponsel ataupun terkendala sinyal bisa bergabung bersama siswa yang mempunyai perangkat yang mendukung dan jaringan yang stabil. Sehingga dengan begitu semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran daring. Namun meskipun pelaksanaan pembelajaran berkelompok semua siswa tetap dengan mematuhi protokol kesehatan 3M Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Untuk memastikan proses pembelajaran daring berlangsung, guru melakukan pengontrolan kepada setiap kelompok belajar di salah satu rumah siswa yang dijadikan tempat pembelajarannya apakah pelaksanaan pembelajaran daring tersebut berjalan dengan baik atau tidak, biasa dilakukan 3 kali dalam seminggu yaitu hari senin, rabu, dan sabtu. Adanya metode BDR ini sangat membantu para siswa dalam proses pembelajaran terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.
Letak SDN Puspasari yang berada di daerah perbukitan membuat metode gurling ini tepat digunakan. Dengan keterbatasan yang ada yang jauh dari hiruk pikuk kota SDN Puspasari ini menjadi contoh bagi Sekolah dasar lainnya bahwa pembelajaran daring yang dianjurkan oleh pemerintah bukanlah menjadi penghalang ataupun tantangan untuk patah semangat dalam belajar namun harus bisa dijadikan sebagai pegangan untuk memotivasi bahwa pembelajaran bisa dilakukan dengan cara apapun meskipun dalam kondisi dan situasi yang sulit.
Besar harapan sekolah terhadap pembelajaran daring ini yaitu semoga pandemi ini segera berlalu dan proses pembelajaran dapat berlangsung secara tatap muka. Dan apabila pandemi ini masih ada semoga sekolah dan para guru bisa memberikan metode yang terbaik bagi para siswa dan dapat mengoptimalkan proses pembelajaran daring dengan fasilitas yang ada dengan sebaik mungkin.