Hal inilah yang ada pada Timnas Bakrie. Sejak ISL digulirkan tidak ada yang patut dibanggakan dilevel Internasional. Padahal waktu yang lama itu sudah cukup menjadikan ISL menjadi Besus. Tapi apa mau dikata, para mafia sibuk menghitung duwit Tiket dibanding Prestasi. Maka tak heran kalau Timnas tidak Pecus, untuk menutupi itu perlu dibikin slogan ISL terbaik, terhebat dll.
Bahkan saat Timnas arahan Nil Maizar bertarung dibilang Timnas Ayam Sayur. Sebetulnya kalah itu wajar sebab ada dualime. Kalau ISL kalah justru tidak wajar kan sudah tidak ada KLB tandingan dari manapun.
Melihat pertandingan tadi justru sangat jauh berbeda saat menghadapi QCSA. QCSA berhasil digulung TRG dengan skor 8-0, walaupun sangat memalukan uji coba itu.
Yang mau saya sampaikan sekarang ISLoper merasakan pahit, ngowoh melihat Timnasnya kalah tanpa ada alasan yang bisa dipertanggungjawabkan. Pemain Sergio Van Dick jadi macan ompong, Mr Tampol cuma lari poco-poco gak mampu lari kencang. Inilah Timnas ISL dari Bapak Kami, TImnas Ayam Tiren. Sasasu.