Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, pikiran fositif sehingga tidak rentan disusupi oleh beragam jenis penyakit.
Di mana kesehatan menjadi hal yang utama, dan ditentukan dengan pola hidup yang sesuai aturan. Menjaga kebersihan anggota tubuh serta lingkungan sekitar.
Memiliki tubuh yang bugar serta prima menjadi keinginan setiap orang, namun semua itu tidaklah serta merta dihasilkan dengan sendirinya dan secara cuma-cuma.
Yakni dihasilkan dengan mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna, makan yang teratur dengan tercukupinya seluruh asupan nutrizi, gizi, vitamin yang berimbang.
Yang mana tentunya amat diperlukan oleh angota tubuh, di mana tubuh bukan mesin produksi. Yang terus-terusan digenjot aktivitas dengan durasi amat panjang.
Diperuntukan melakukan serangkaian aktivitas sehingga melemahkan dan mengabaikan waktu rehat lantaran kerjaan yang terlalu diforsir menyebahkan kelelahan.
Istirahat yang cukup, tidak bergadang semalaman suntuk, serta tak lupa melakukan olah raga rutin meski sekedar jalan santai guna optimalisasi jantung sehat.
Pembakaran kalori mengubahnya jadi energi, membakar timbunan lemak yang terperangkap hingga bobot tubuh dirasakan stabil. Serta terasa lebih enteng.
Seperti halnya kasus baru-baru ini yang tengah terjadi dan sedang marak-maraknya, terkait kasus bakteri Myclopasma Pneumonia yang mencuri perhatian publik.
Pada dasarnya Myclopasma Pneumoniae merupakan bakteri, yang telah ada jauh sebelum insiden Covid-19 yang menyebabkan infeksi ringan pada sistem.pernafasan.
Pada umumnya bakteri tersebut menginfeksi anak-anak di rentang usia 3-12 tahun serta orangtua di atas usia 65 tahun. Dan orang dengan masalah kesehatan, yakni sistem kekebalan tubuh lemah.
Myclopasma Pneumoniae merupakan infeksi yang menyebabkan terjadinya peradangan kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru, di mana kantung udara dapat berisi cairan atau nanah.
Yang menjadi penyebab batuk berdahak, demam tinggi, mengigil hingga penderita yang terjangkit mengalami sesak kesulitan untuk bernafas.
Di mana keberadaan bakteri itu dapat menyebabkan peradangan akut yang amat serius, dan mengancam jiwa sehingga memerlukan tindakan medis.
Gejala Myclopasma pneumoniae berbeda-beda pada setiap penderitanya biasanya menunjukan gejala pilek, panas, batuk, sesak ringan, sulit menelan, mata berair, sakit tenggorokan, muntah, diare, sakit kepala, nyeri dada. Menginfeksi dalam hitungan minggu.
Myclopasma Pneumoniae menular melalui percikan air liur (Droplets), di udara pada saat penderita batuk atau pun bersin. Orang dapat terinfeksi lewat droplets tersebut, dan bakteri mulai menggejala 1-4 minggu pasca menginfeksi tubuh.
Penularan dengan droplets di tempat ramai ditenggarai lebih mudah bakteri menyebar, untuk selanjutnya menginfeksi. Namun tak perlu khawatir jika memiliki gejala ringan maka cukup.
Memperbanyak minum air putih, mengkonsumsi obat pereda demam serta nyeri. Seperti Paracetamol atau OAINS guna mengatasi sakit kepala, demam juga tak enak badan namun tak diperkenankan meminum Aspirin.
Dianjurkan minum obat pengencer dahak, jika didapati batuk berdahak. Hindari polusi udara dengan selalu mengenakan masker di tempat umum. Terapkan etika bersin dengan menutup mulut serta Membiasakan mencuci tangan secara rutin.
Semoga rakyat indonesian dan rekan-rekan semua yang ada di Kompasian senantiasa diberikan kesehatan.
Jakarta, 08/12/2023
Hera Veronica Suherman