Kopiku nyaris tandas
tak ragu kuangkat gelas
deru rindu seperti
selongsong peluru
terus memburu hingga gugur
setiap helai daun waktu
takada yang lebih nikmat
ketika kesendirian melumat
bercengkrama dengan
anak-anak sepi dan
mengusap elok paras sunyi
bawa sekerat angan berlari
si hitam karib sejati
ketika diri dipecundangi
Ketika cinta lebih
memilih angkat kaki
hanya kahwa
enyahkan hampa
serta penawar luka
kuangkat gelas kureguk
setiap tetesan kecewa
aliri rongga jiwa
aku pun senyum puas
H 3 R 4
Jakarta, 16/07/2023