Memar mawar samar
dipagut salju beku
dalam kurun waktu
tak layu meski dirasa
lalui hidup kian jemu
andai lengannya kuasa
memenggal waktu
patah dan tersungkur
dibawah kubur salju abadi
hingga hela nafas terhenti
sebab setiap tarikannya
hanya menasbihkan
lara dan nelangsa
lelah menghitung
untaian bulir air mata
maka biarkan waktu
menyeka basah
disetiap isak yang
tak dikehendaki pecah
di antara rintih tertahan
di ujung gerak bibir
bergincu tebal kelu
H 3 R 4
Jakarta, 13/08/2023