Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Permata Bahagiaku Dicuri Perompak

2 Mei 2023   09:02 Diperbarui: 2 Mei 2023   09:13 130 15
Permata Bahagiaku Dicuri Perompak

Panah-panah hujan
tak kuasa menembus
kaca jendela yang sedari tadi
tampak berkabut dijilat kuyup

Namun panah-panah hujan
sanggup menembus
kisi-kisi hati meresap
hingga ke celah nurani

Hingga tubuh ingatan basah
kenangan pun meruah
mencipta banjir di benak
ingatan sontak tenggelam

Tak ubahnya biduk karam
di tapak-tapak waktu
yang berputar hingga
kembali ke titik nol

Namun ujung paruh hujan
mengajak ingatan berlari
seperti sepasang sejoli
yang memutuskan kawin lari

Lantaran restu
jauh panggang dari api
restu bak barang langka
peninggalan zaman purbakala

Aku tak mencari
sebentuk kenikmatan di sela
setiap seruputan sekedar
hangati sukma beku

Di antara pikir
yang carut-marut serta
pergolakan batin yang
tiada henti mengajak

Ingatan berlarian
tak tentu arah menggelandang
jiwa pun terengah-engah
di atas masa silam berdiri pongah

Seolah menantang kesepian
menertawakan nurani
yang disandera lengan sunyi
hingga nyaris mati berdiri

Sebab permata bahagiaku telah
dicuri perompak dikedalaman
samudera asa dan sementara ia
tak sedikitpun bermodal kapak


H 3 R 4
Jakarta, 02/05/2023

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun