Aku pulang membawa
berkantung-kantung rindu
menjangkau jarak demi rindu
acapkali berteriak menyalak
Aku amat rindu menghidu
aroma menguar dari tubuh ibu
aku rindu tidur di dipan bambu
yang berderit seakan menjerit
Dan aku rindu netraku
melumat tungku berdebu
mulutnya disumpal suluh
yang mudah terbakar
Buat rindu kian berakar
dan kerap mencakar
kuku-kukunya mencipta
parutan yang dalam
Sedalam rindu aku pendam
di waktu yang terus laju
namun ia bungkam menyimpan
cerita suka pun nestapa
Aku rindu merengkuh jarak
runtuhkan tembok penghalang
di rindu yang kian jalang
sekeping hatiku meradang
Aku ingin pulang
mencium punggung lengan
di waktu yang merenda keriput
ingin kukecup lembut dahi
Perempuan paruh baya
berambut Perak
H 3 R 4
Jakarta, 08/04/2023