Riuh suara-suara di kepalamu menyeru
"lompat saja ke bawah terjun bebas
kau takkan lagi terlilit persoalan hidup
yang amat pelik serta segala beban
akan terlerai dan kau pun rasakan damai"
"Usah ragu kau akan merupa burung-burung putih yang terbang meliuk di semesta raya menuju pintu gerbang surga niscaya kau temukan keabadian dan kekal di dalamnya"
Suara-suara itu kian berbisik gaduh dan berisik menghantam keras tembok keragu-raguanmu membuat pekak telingamu lebih keras dari suara terbahak bersahutan.
Suara-suara menyesatkan tak hanya sampai di situ sang Iblis seperti bercokol di depan lubang telinga terus embuskan mantera-mantera kesesatan yang amat nyata
Seolah kematian adalah puncak tertinggi dari segala rupa keindahan yang hakiki tanpa disertai kehidupan yang sesuai tuntunan-Nya terus berbisik amat mengusik
Namun tak berapa lama seraut wajah anak serta istrimu terlintas amat nyata di pelupuk mata bening seperti air telaga menatap penuh arti seolah tatapnya menyeru jangan
Diusapnya wajah dengan telapak lengan
lantas memilih pergi dan meninggalkan
tempat iblis dan bala tentaranya bermaksud rontokkan iman di sela debur ombak beriak
H 3 R 4
Jakarta, 03/03/2023