Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Pendar Lampu Kota Dilumat Tangisan Semesta

1 Maret 2023   21:36 Diperbarui: 1 Maret 2023   21:39 113 16
Pendar Lampu Kota dilumat Tangisan Semesta

Pendar lampu kota meleleh
di badan jalan berbaur dengan
hujan menyepuh warna
keemasan dominan

Badan jalan layaknya cermin
memantul tangisan semesta
yang tumpah meruah lalu
semua tak ayal dilumat basah

Langkah-langkah tergesa milik
para pejalan kaki genggam
batang-batang payung terkembang
merekah bagai kelopak bunga

Menaungi dari curahan rinainya
permata-permata kaca yang pecah
sepecah pembuluh nadi kesedihan
berbaur irama hujan syahdu pun sendu

Kau dan aku berjalan bersisian
disekat tirai-tirai hujan mendekap
dalam gigil kerinduan saling terdiam
menafsirkan debar mencabik liar

Bagai seutas senar gitar dipetik
di ujung selaksa rindu terbetik
hanya menatap hujan yang entah
kapan berkesudahan rindukan hangat

Bagai selembar selimut
mendekap erat tubuh jiwa


H 3 R 4
Jakarta, 01/03/2023

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun