Tangismu seperti
butir-butir kelereng berjatuhan di lantai
sebutir demi sebutir lantas tak terhingga
bening menggelinding dan pecah
Sebabkan basah sekujur wajah
tapak-tapak air mata sisa kesedihan
mengering sekering cucian
dijembreng di jemuran di bawah terik
Hangat kesedihan serasa lembut
mencium ke dua belah pipi
hangat nan lekat selekat
pranko dibubuhi lem di pojok atas
Bola matamu bulat sebulat
purnama nan paripurna
iris mata sewarna malam
menyublim gelap warna tinta hitam
Usah menangis nak
seka air matamu enyahkan
awan tebal menggantung di wajah
jangan selalu pecahkan kesedihan
Simpan permata bening
yang kau pecahkan di telapak lengan
masukan ke dalam celengan
kelak kau tebok dan kau hitung
Sudah berapa banyak
kesedihan kau tabung
hingga kelak kau dapat
membangun menara
Air mata berharga
H 3 R 4
Jakarta, 19/02/2023