Lorong sempit
becek dan terhimpit
kehidupan serba sulit
lurus bak di ujung sumpit
Memahat kumuh
seakan melenguh
dihinggapi hari jenuh
sebab bersimbah peluh
Di atas lahan terbatas
milik tanah moyang
memaksa membangun
rumah-rumah bersusun
Tempat beranak-pinak
meski terkadang kurang layak
bak rumah-rumah burung
lorong kian sesak
Sebab hari demi hari
populasi manusianya
semakin melonjak
buat lorong semakin pengap
Menyeduh panorama kumuh
di mulut gang-gang sempit
kemiskinan serupa capit
lenganan menjepit
Persis tak ubahnya
capit kepiting
kesukaran melengking
membentur diding
Kehidupan riuh
gaduh menyepuh
di padat dan lalulalang orang
dan disesaknya
Hela nafas kemiskinan
dihidu tak berjeda
sebagian terima nasib
dan sebagian bangkit
Berusaha bertikai dengan
pedang kesukaran
baku hantam kendati
jiwa terkadang didapat
Babak Belur