Di baskom berukuran
tak seberapa besar
berputar-putar
perahu Otok-otok
Dengan suara gaduh
menabuh riuh
bulir peluh bapak jatuh
ke dalam genangan air
Bapak termangu
di hadapan baskom
seraya terdiam
pandanganya dilempar
Ke arah orang-orang
yang tengah lalulalang
beberapa di antaranya
sekedar melihat-lihat
Perahu-perahu yang dijajakan
namun enggan tuk membeli
menggelontorkan rupiah
demi sebuah mainan
Yang tergerus laju zaman
dan nyaris terlupakan
hati bapak meramu sedih
dan mata bapak menyeduh pedih
Kepedihan yang serasa
nyata-nyata melumat
di kiamat harap namun
satu tepukan di bahu mengagetkan
"Pak saya borong perahu Otok-otoknya"
Mata Bapak mendadak berbinar-binar
di manik mata warna hitamnya
seperti ditaburi serpihan gemintang
ditumbuk palu semesta
Dan riang bukan kepalang
mendapat rezeki nomplok
H 3 R 4
Jakarta, 05/01/2023