Seorang gadis kecil
merajuk pada Ibunya
matanya menghiba
menadah pinta
Nyaris pecahkan kaca
dari jendela kesedihan
tatkala tanpa sengaja
matanya melucuti
Boneka-boneka cantik
berhias bandana
terpajang di etalase
toko mainan
Mata bundarnya terbelalak
inginnya pun menyeruk
melonjak-lonjak
namun lacur apa terjadi
Sang ibu tega mematah
sayap-sayap harap
di selembar langit asa
jadi serpihan kecewa
Yang ia tabur
sepanjang ujung selasar
bak menaburi sekar di gunduk
makam di pelataran dukacita
Terseok ia berjalan
di belakang punggung Ibunya
menarik-narik ujung rok
lengannya berayun
Seperti kenyataan
yang tak jemu memaksa
menelan butiran kecewa
dan mereguk nelangasa
Matanya mendadak panas
sorot matanya pias
kesedihan menguap
merembes dari celah
Kelopak mata
ia menangis tersedu dalam hati
takada isak sebab isak
terlebih dahulu ditelan sesak
H 3 R 4
Jakarta, 05/01/2023
