Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Di Pagi yang Basah

3 Januari 2023   09:30 Diperbarui: 3 Januari 2023   10:35 204 14
Di Pagi yang Basah

Aspal basah
trotoar pun basah
semua tak luput ditimpa
jarum-jarum air

Sisa-sisa jejak hujan yang
kan lenyap menanti
dilumat lidah bara surya
dan dilindas tapak-tqpak ban lebar

Dingin-dingin empuk
serasa menusuk
meramu irama gaduh
lapar mencakar dinding perut

Seperti biasa gerobak mangkal
menjaja menu makan
menggugah selera harga pas
dikantong kaum pekerja

Mereka berkerumun
demi sebungkus nasi
kenyangkan perut hari ini
dimakan tanpa banyak kata

Sebab kata-kata ditelan lapar
dan kata dikalahkan gaduh
yang seperti genderang
menabuh riuh

Hidup selalu berisi
rangkaian cerita perihal
orang-orang mengais rupiah
tak peduli cuaca menyeduh

Dingin menggigit hingga remuk
pun terik membakar hangus
sebab hidup berisi tuntutan
mau tak mau dipenuhi

Dan orang-orang lapar
hanya tahu makan
isi perut full tangki
lantas lanjutkan perjalanan

Disandera kesibukan
dicekik lengan kenyataan
dimaki si Bos dengan raut muka
amat tak karuan bentuk


H 3 R 4
Jakarta, 03/01/2023

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun