Langit hitam seakan di bombardir
mencabik gendang telinga
mencuat bunga api pecah
merekah indah dijilat biji mata
Bunga api menggelepar
menggeliat di aspal
asap putih tebal tak ayal
melingkupi luruh selimuti
Keriuhan tumpah ruah
merengkuh gegap gempita
di bawah langit dihujani
kembang api disulut menyala
Usai sudah pesta di atas aspal
kegaduhan berangsur menepi
lantas lamat-lamat senyap
di kantuk menyelinap pelupuk
Pesta hanya berlangsung sesaat
riuh dilumat hening seiring
kembang api padam hanya
menyisa malam yang diam bungkam
Mungkin semesta letih
sebab raganya dihujani serpihan
bara api menyala tanpa jeda
kini waktunya rehat dan pejam
H 3 R 4
Jakarta, 01/01/2023