Takada lawan bicara
hanya ada aku
dua kursi serta
satu meja bundar
di sudut ruang
Tatap mataku
menjamah gelas
berisi air putih
teronggok di atasnya
dan kudapati
Ingatanku
berenang-renang
di dalam sana
sejenak aku terkesima
parasmu ada
Di dinding gelas
tak ayal ingatan
mengelupas dikeset
sembilu kesendirian
aku pun meradang
Pojok hening
ingatan terpelanting
suara-suara datang
dari masa lalu
buat berdenging
Di mana kawan bicara
entahlah ia pergi
bak raib ditelan Bumi
tak terdengar
langkah-langkah kaki
Kedua mataku
melumat gelas sembari
duduk terpaku menyeruput
kenangan tergenang
di banyu bening
H 3 R 4
Jakarta, 20/12/2022