Tak jemu netramu
muntahkan kaca
tajamnya menyayat
menyilet tubuh jiwa
Kesedihan pecah
layaknya pembuluh nadi
terus kau teteskan lara
hingga merupa sungai Gangga
Tempat di mana
kau benamkan rasa
dan leluasa bermandi
basuh pedih di antara riaknya
Matamu kerap
menguntai permata
gulirkan rasa tak terkata
menganyam diam
Di balik sekumpulan
kerak jelaga hitam serta
paras kelam malam
bermuka masam
Jangan lagi kau
runtuhkan kesedihan
pada selembar langit hati
sebab sudah terlalu luas
Samudera Nelangsa
H 3 R 4
Jakarta, 23/11/2012