Apa yang hendak kau tuliskan tuan
di ujung runcing pena kaugoreskan
tentang gejolak rindu yang tertahan
dan menjelma gunduk hijau bebukitan
Pada rumpun ilalang tak sungkan
kau bisikan rasa yang bersarang
perihal codetan sungai meliuk
mengalir tenang di kedalaman jiwa
Sebatang pena sukma merajah
di sela langkah-langkah jelajah
tak patah layaknya ranting kering
ditebang runcing gerigi-gerigi usia
Tuan sandarkan lelah raga
basuh wajah di angkasa
barisan payoda seputih kapas
melukis seraut paras puan
Dengan sepasang mata teduh
mengerling penuh manja serta
seulas senyum ramah yang
sungguh tak kuasa tuan jamah
Pena Tuan terus menari
di bentang rindu di garis waktu
di atas secarik rasa nan bisu
menuai benih-benih hasrat
Yang kian tumbuh subur dan lebat
yang kelak ranum buahnya
kan tuan petik di suatu masa
dan tuan cicipi sepenuh jiwa
H 3 R 4
Jakarta, 22/11/2022