Wajah kota
seperti berlomba
indahkan rupa
mengundang terpana
mempercantik dengan
riasan serta gincu
pembangunannya
buat teteskan liur
kembang desa yang
bau kencur hendak
menapak tubuh kota
mengadu peruntungan
di kotanya para Serigala
Langkah tergesa
di waktu yang
tak jemu berkelahi
buat berlarian hingga
nafas hidup seakan
terengah-engah
terbitkan mentari pongah
di raut kota kian menua
serta tampak renta
namun tetap miliki
berjuta pesona
yang sanggup menyihir
dan menyilaukan
Kota tempat
banyak penjaja di mana
segalanya dapat dijajakan
termasuk harga diri
digadaikan teramat murah
oleh sebab cicipi nikmat
gulali kehidupan nan
teramat manis namun
berbading lurus
kenyataan yang ada
raga terjamah serta
mata hati buta dicungkil
persaingan gila
Kota dan langkah tergesa
memahat tubuh molek
laksana goyang
pinggul gadis desa
kota dan sekelumit
persoalannya sebagian
yang tak kuat iman
lebih memilih hanyut
dan terseret arus
di dalam pusarannya
hingga tercebur dalam
pekat lumpur nista
sekelam benak
H 3 R 4
Jakarta, 7/11/2022