Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Mawar Tercabik

12 Oktober 2022   06:06 Diperbarui: 12 Oktober 2022   06:11 388 18
Mawar Tercabik

Perempuan itu tak ubahnya
setanqkai mawar merah
merekah indah helai kelopaknya

Teramat ranum dan molek
menanti saat tuk dipetik
masihlah amat lugu dan belia

Mekar dan bertumbuh
seiring tubuh mulai padat berisi
sebagaimana jelang mendewasa

Ia kerap ceria serta
rekahkan seulas senyum
pada seraut wajah semesta

Nikmati saat-saat bertumbuh
hingga kelak dipetik jemari takdir
yang menggelitik benak

Namun tak disangka tak dinyana
keindahan ragawi terinjak
buat tubuh jiwa koyak

Dan tak kuasa berteriak
di antara nafas memburu
memahat secodet keliru

Lengan durjana terjulur
dituntun kelebat benak kotor
penuhi sampah di beranda kepala

Mawar merah pun tercabik
hingga helai kelopak ragawi rontok
kasar dipreteli satu demi satu

Lalu Mawar hanya dapat
pecahkan air matanya dan
lelehkan kesedhan sederas hujan

Tanpa suara tanpa sepatah kata
hanya rintih pedih menikam ulu hati
di atas jiwa raga remuk redam

Terkapar di hamparan amarah
kecewa dan rasa tak terima meronta
mata berlumur benci hingga ubun di kepala

Mawar yang selama ini kerap dijaga
dari tangan bersimbah debu
dibentengi tinggi kekhwatiran

Ternyata dimangsa buas layaknya
sepiring hidangan menggugah selera
di atas meja kenyataan

Tanpa sejumput rasa bersalah
tanpa sekerat iba lalu leluasa
mencampak raga terkulai

Sejak saat itu setitik noda terpahat
Mawar hanya dapat menggigit
ujung bibir di sela hatinya teramat sakit


H 3 R 4
Jakarta, 12/10/2022

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun