Wajah tertunduk lesu
menghela nafas panjang
bahu tampak turun naik
tatap mata tersaput gamang
Sesekali dilempar pandang
menatap cermin menelanjangi
gudah serta resah gelisah jiwa
terpancar pada mata merupa jendela
Dapat menembus ke dalamnya
kuasa membaca suasana hati
memeta dan meraba-raba
luka lama bersarang di dada
Ada sukma yang hancur lebur
hanya menyisa puing
ada jejak luka tercecer
di sela tombak asa nan patah
Pada rupa cermin ia tak dapat
sedikitpun menyimpan dusta
sebab sorot mata isyaratkan
semuanya perihal porak-poranda
Letih acapkali mematut diri
ukir seulas tawa mengembang
di mana kini tawa terbang
dan tak ingat pulang
H 3 R 4
Jakarta, 18/09/2022