Betis-betis mulus
tungkai-tungkai jenjang
tumit-tumit terawat
tak pecah terbelah
laksana retakan tanah sawah
terbalut runcing sepatu
sampahi beranda pikir
Molek yang mudah dicolek
bagai mencolek sabun colek
namun takada buih hanya
terpaan gelombang hasrat
menghempas keras karang iman
akankah iman masih tetap
tegak berdiri kendati
Dibayang-bayangi syahwat
ataukah akan terbawa hanyut
lalu tenggelam lebih dalam
lantas kemudian karam
dalam arus deras tak henti
menampar sedemikian keras
di atas liuk angan binal
Tungkai-tungkai jenjang
laksana ilalang jalang
bawa benak melayang
melanglang hingga lupa pulang
melipir disopiri lalu duduk
dibalik kursi kemudi angan
membawa melambung tinggi
H 3 R 4
Jakarta, 30/08/2022