Dewi pasi
bawa sekeranjang sepi
di punggungnya lantas menyambangi
Serambi hati
menuju lelap malam ini
diselimuti selembar mimpi hingga pagi
Juwita malam
luruh tepat di pelataran
mengerami permata embun dini hari
Sebelum esok
raib dan musnah dihunus
pedang mentari meliuk di tengkuk pagi
Purnama Elok
bertamu tanpa mengetuk pintu
hanyalah pagar kayu menyambut beku
Perlahan terkuak
berduyun-duyun pasukan senyap
menyetubuhi bumi dengan amat kalap
Jelita pucat
kerap tersenyum kecut
meski kecut banyak mata terpincut
Tiada jemu
kerap sendiri melukis
semesta dengan kuas berwarna kelam
H 3 R 4
Jakarta, 10/08/2022